Wednesday 10 November 2010

Puasa 3 hari sebulan

Hadith berkaitan utk puasa 3 hari dalam sebulan seperti dalam mutabaah amal:

"...Berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan bangunlah untuk solat (qiam) serta berpuasalah tiga hari setiap bulan kerana pahalanya dilipatkan sepuluh kali. Jika setiap bulan kamu berpuasa 3 hari, itu seperti berpuasa sepanjang masa"

Riwayat Bukhari dan Muslim

Thursday 4 November 2010

'Kalau' dan 'Sihat tubuh badan'


Artikel ini ditulis hasil inspirasi perbincangan dalam usrah sebentar tadi (credit tu burn, afifi, haikal, akmal dan atiq)...

Daripada Abu Hurairah, Rasulullah S.A.W pernah bersabda:

"Mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, pada kedua2nya ada kebaikan. Berjaga2 lah terhadap perkara yang boleh mendatangkan kebaikan kepada engkau, pintalah pertolongan daripada Allah. Sekiranya engkau ditimpa sesuatu musibah, maka jangan engkau berkata, 'Kalaulah aku lakukan begini, maka sudah pasti lain yang berlaku'. Tetapi katakanlah, 'Itu merupakan takdir  Allah dan Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya', sesungguhnya 'Kalau' akan membuka pintu amalan syaitan'

(Riwayat Muslim)

Disini saya ingin berkongsi 2 points; pertamanya penggunaan perkataan 'kalau'. 

Sebagaimana yang diterangkan Rasulullah, perkataan 'kalau' akan membuka jalan kepada hasutan syaitan. Ia akan menjadikan seseorang itu resah gelisah, berduka dan tidak redha kepada qada' dan qadar Allah. Seharusnya, kita berfikiran positif kerana sesuatu yang berlaku itu adalah dengan keizinan-Nya. Allah lah yang Maha Bijaksana dan mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Penggunaan 'kalau' untuk sesuatu yang belum berlaku atau untuk future planning adalah tidak salah sama sekali.

Point ke-2 ialah Allah lebih menyukai dan mencintai mukmin yang kuat dan sihat berbanding mukmin yang lemah. Sebab itulah salah satu daripada muwasafat tarbiah kita ialah untuk membina individu yang memiliki 'kekuatan jasmani' ataupun 'Qawiyyul Jism'. Melalui kekuatan jasmani dan tubuh yang sihat, kita dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal. Solat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fizikal yang kuat, apalagi berperang di jalan Allah dan bentuk2 perjuangan yang lain. 

Untuk itu, dalam tarbiah, setiap orang dibiasakan untuk menjaga kebersihan badan, pakaian, makan dan minum mengikut sunnah, meninggalkan kebiasaan yang buruk (i.e MEROKOK) atau mengambil makanan2 yang melemahkan tubuh. Selain itu, setiap orang juga dibiasakan untuk menjauhi makanan dan minuman yang diawet, mengatur jadual makan, makan makanan yang seimbang (piramid makanan) dan tidak berlebihan dalam mengambil lemak, garam dan gula (kurangkan soft drinks).
Setiap orang juga dibiasakan untuk mendapat tidur yang cukup, bangun sebelum fajar dan menjadikan bersukan minimum 15 mins sekali dan sebanyak 3 kali seminggu dalam mutabaah amal.

Kesihatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengubatan. Walaubagaimanapun, sakit adalah lumrah dan wajar diterima dengan hati yang redha.

Wallahua'lam. 

Selamat bersukan,

Pena Biru
11.30pm, 4 Nov 2010

Saturday 16 October 2010

Islam dan Dakwah dalam Kehidupan Seharian

Assalamualaikum wbt
Tulisan daripada Dr Ilfita Birm, (SHO in Medicine). Moga kita sama2 mendapatkan manfaat dan iktibar daripada penulisannya di sini.

--------
Assalamualaikum  warahmatullahi wabarakatuh kpd ikhwah akhawat yg dikasihi kerana Allah SWT,

Semoga kita semua di bawah lembayung Rahmat Allah SWT di bumi UK Eire..

Alhamdulillah, hampir kesemua kita telah menjejaki semula kaki ke bumi UK/Eire untuk memulakan semester baru tahun ini. InsyaAllah datang bersama azam baru, mad uu baru, keluarga baru dan tidak lupa juga cabaran baru.

Semoga Allah SWT mengurniakan kesabaran dan kebaikan kepada ikhwah akhawat kita yang diberikan ujian kesihatan/pelajaran dan lain2, sepertimana di dalam hadith; 
 
Tidaklah seorang Mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya”. 
                                                                               HR. Al-Bukhari & Muslim
 
Juga semoga Allah SWT memberi petunjuk kepada hati-hati kita untuk menghadapi hari-hari yang sukar sebagaimana firman-Nya, yg bermaksud
 
At-Taghabun: 11
 
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. 
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. 
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Ikhwah wa akhawat fillah, 
 
Alhamdulillah, kita dikurniakan oleh Allah SWT nikmat untuk mengetahui ilmu Allah SWT dengan mendalam di dalam bidang masing-masing.  Ini termasuk di dalam salah satu pintu penjuru da'wah yang harus kita jaga.
 
Di dalam kesibukan kita menunaikan tanggungjawab pelajaran & pekerjaan, amat penting untuk kita memahami serta 'appreciate' the 'spirit'  behind apa yang kita pelajari, dan relevance nya kepada Ummah kita.. ie dalam kata lain how does our career/studies it fit with the 'big picture' da'wah kita.
InsyaAllah, sebagai seorang manusia di dalam komuniti, setiap dari kita memerlukan peranan satu sama lain utk memenuhi keperluan kehidupan kita secara umum. Yang pebih penting adalah supaya memastikan segala aspek dalam kehidupan  kita tetap termasuk di dalam lingkungan Iman & Taqwa.
 
For example; 
 
When we have young children and when we go to work, we want them to go to a trusted childcare place.  A place where not only they are fed and kept warm, but a place where basic Islamic values are nurtured and good Islamic manners are practised. The very least they are reminded to thank ar-Rabb before & after they eat, they are reminded to say praises to Allah SWT before sleeping & after waking-up, learn to read Quran and memorise them, and also enjoy enjoining prayers together  with their little friends. And lastly, of course to acquire other basic Islamic knowledge. 
 
When they have grow-up and attend school, obviously we don t want them to mix freely and pick-up the common culture in the societies which do not comply with Islamic values. 
 
Again at the same time, we want them to feel Izzah and comfortable  about being a true Muslim just like the Hadith Narrated by Abu Hurayrah:
 
The Prophet (peace be upon him) said: A man follows the religion of his friend; so each one should consider whom he makes his friends. 

In order to have these types of educational institutions,  we need teachers who are equipped with good Muslim characteristics and at the same time understand the Fikrah.
Also, when we deposit money into bank; we want the bankers who manage our financials to be honest and we also want every single penny of our transaction to be shariah-compliant. There is very little barakah of a duat families living in houses in which mortgage associated with riba'. There is also litlle barakah to keep money in banks that does haram investment.

Al-Baqarah:  276
Allah will deprive usury (Riba’) of all blessing, but will give increase for deed of charity
.
So who are the people to run this particular type of system/Manhaj- we need good Muslims together with Muslims who have the Fikrah.  ISHAB preached about Basics of the  Islamic Economic System in Majmu' Rasail pg  336-352. SQ explained in length about the same subject in his Tafsir Fi Zilal Qur'an ; Al-Baqarah 275-281 (Bab Pengharaman riba) & Al-Baqarah 282-284 (Bab system Muamalah Islam) .
Accountability of every single penny (and atom)  is important as reminded to us in

Surah al-Zalzalah 7-8  
Then, whoever has done an atom's weight of good, shall see it;
and whoever has done an atom's weight of evil, shall see it.

I never appreciate the significance of an atom's weight goodness or evilness until hearing in the news that, a banker stole money around 1-2p per customer, then got millions out of it- sebab buat kepada ramai orang dan konsisten dalam masa yang lama. Siapa nak perasankan, kalau ada 1-2p missing dari bank account kita per month?  last2 kene tangkap jugak.. 
Juga point tarbawi yang penting adalah amalan yg sedikit tetapi berterusan boleh terkumpul jadi banyak. Opps bukan maksud amalan ambil duit org tapinya :-) But it serves a good point, jika amalan yg baik buat sikit2 jadi berjuta. Amalan yg buruk sikit2, pun boleh jadi juta juga..
Now, what happens if we or our family members get ill?
If someone in my family gets depression? I would want a psychiatrist who gives good counselling services when prescribing the anti-depressants. He/She is also good Muslim and who gives reminder that all calamity comes from Allah's SWT as Firman Allah in ..

Al-Baqarah: 155
Be sure we shall test you with something of fear and hunger, some loss in goods, lives and the fruits, but we give glad tidings to those who patiently persevere. 
Who say; when afflicted with calamity: ' To Allah we belong and to Him is our return. '
They are those on whom (descend) blessings from their Lord and Mercy and they are the ones that receive guidance.


If someone in my family has an operation, I would want a competent surgeon who is humble to ArRabb and certainly who does not swear to the scrub nurse when a tool is missing. 
If someone in my family is having a baby, I would want an obstetrician who is very patient, who doesn’t t shout at the mommy, says Subhanallah when 'catching’ the baby , and immediately reminds us to do azan/Iqamah , and who reminds us to give good names to our new child. 
And the most important careers of all.... The Full-Time, No-Holiday, Always Overtime mommies at home, what is better than having a full-time mom at home to educate/tarbiyyah the children to became daie.  A (non-Muslim) senior consultant once told me, the legacy you will leave behind is not your work,  but your children- that is what will matters most in your life. You don t leave a legacy behind if you have done some thing big at work, but your legacy will be your own children. Wise words from senior people are too good to be ignored. 

Well itu org bukan Islam punya pemikiran, jika daie apa tah kan lagi.. kita bukan hendak melahirkan manusia2 yang akan memenuhi bumi Allah SWt shj, sepertimana org lain- tapi manusia2 yang memenuhi tanggungjawab mereka kpd Maha Suci Allah SWT.. 
Seperti mana bulding blocks yg ISHAB terangkan kepada kita ;  Individu Muslim--> Baitul Muslim-->MM-->KM---------> UA.
Setiap langkah menjadi asas ke dalam tangga yang seterusnya. Contoh-contoh di atas adalah relevan kepada pembentukan masyarakat muslim yg kita mahukan..
Guru-guru, accountants, doctors, pharmacist, engineers, ‘full-timer’ di rumah  dan apa bentuk pekerjaan kita sekalipun adalah amat2 relevan di dalam  merealisasikan agenda perubahan ummah yang dilaung-laungkan.
Kita belajar atau bekerja bukan hanya utk menyara diri, bukan juga hanya supaya kita ada posisi di dalam masyarakat tetapi yang lebih penting adalah kerana kita ingin merealisasikan fikrah ini ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Jika bukan kita yang merealisasikannya- maka pihak2 lain akan merealisasikan Manhaj mereka. 

Walaupun perkerjaan-pekerjaan tersebut boleh dilakukan dengan sempurna dari segi zahirnya, tetapi ruh keislaman yang kita hendak bina itu perlu dicapai.

Guru tadika akan kasik makan dan tidur kan baby;
Cikgu sekolah akan ajar kasik habis silibus & buat latih tubi menjelang PMR/SPM;
Transaction bank mcm biasa - invest dekat apa yang paling menguntungkan -nasib la haram ke halal;
Doktor kira treat patient , bila dah sihat hantar balik rumah; patient tak boleh tanya banyak2 sebab doktor penat & grumpy..
Mak2 kat rumah pula, asal anak berjaya dalam pelajaran dan kira bagus dah,  lepas tu kawinkan anak, n then tunggu time nak timang cucu..  n then tunggu cicit plak.
Semua org Islam boleh buat macam ni, tetapi apabila kita sebagai seorang daie apabila menjalani kehidupan seharian kita, sepatutnya akan jadi 'lain'- sebab kita ingin melahirkan fikrah itu ke dalam kehidupan masyarakat kita-- bukan hanya di peringkat individu, bukan hanya di peringkat keluarga, tetapi diperingkat yang lebih kolektif dari itu. 
Apabila kita fahami dan boleh appreciate da'wah dalam konteks yang lebih luas maka barulah boleh wujud di dalam diri kita kesungguhan/himmah yg tinggi/passion di dalam menunaikan kesemua tanggungjawab di dalam hidup kita.. termasuklah bab2 belajar dan kerja..... 
Sepertimana yang akhi Ameer kita mengingatkan di dalam MSMSM- belajar itu adalah da'wah dan kerja kita itu adalah da'wah.

Pada masa yang sama, sudah tentu kita tetap akan meneruskan tugas2 kita sebagai naqib/ah, masih mahu menghadiri program2 pentarbiyyahan untuk diri kita sendiri, sebab kita juga memahami bahawa asas kepada building block 7 maratib amal itu adalah Individu Muslim itu sendiri.

Individu Muslim yang iman, ibadah dan akhlaknya yang mantap untuk memimpin individu lain di dalam masyarakat. Perkara ini hanya akan dapat dicapai jika kita terus-menerus berada di dalam system pentarbiyahan di tempat mana kita berada- hatta kalau kita darurat sekalipun seperti mana saudara-saudara kita di Palestin.
Jangan sekali-kali kita rasakan mahu kecualikan diri dari usrah disebabkan nak kejarkan pelajaran atau perkara lain2... sebab bila kita shy away dari usrah.. maka, unsur-unsur lain akan meresap masuk sedikit, demi sedikit..

Syaitan mmg suka ambil kesempatan bila kita duduk seorang diri sepertimana di dalam hadith
 
Jika ada tiga orang di desa atau di gunung yang tidak menunaikan solat berjamaah, nescaya mereka dikusai oleh syaitan. Oleh sebab itu, hendaklah kamu berjamaah kerana sesungguhnya serigala tidak akan memakan kambing melainkan yang terpisah sendiri dari rombongan”.
 
(Hadis Riwayat Abu Daud).
 
Jangan disebabkan pergeseran ukhuwwah kita meninggalkan usrah, jangan juga disebabkan kita merasakan kita tidak 'meningkat' kita tinggalkan usrah, disebabkan kita tidak mendapat benda yang ‘baru’  kita pinggirkan usrah.
Syaitan akan membisikkan pelbagai perkara utk deceive kita sedikit demi sedikit supaya kita jauhi dari perkumpulan kita.
 
Sama juga mcm serigala dlm litlle red riding hood, serigala tu nak makan the little girl takde la makan je terus2 depan2. Budak kecil itu di deceive sedikit demi sedikit , n then baru dia 'telan' hidup2... (afwan kasik analogi cerita budak2) . 
 
Bila usrah tidak ada, ukhuwwah makin longgar, iman mulai luntur.  
Maka perkara-perkara yang haram dilihat ringan.. (ni at the extreme, na'uzubillah)
 
Pelajaran memang akan didapati, tetapi pada masa itu bagaimana ilmu yang kita dapatkan itu katakan sebahagian dari amal jamaie , jika tidak dibuat dalam konteks amal jamaie.
Asas pembentukan Individu Muslim dan seorang daie- adalah Al-Quran dan As-Sunnah... dan Al-Qur an dan As-Sunnah...
dan inilah perkara yang sama yang akan dipelajari di dalam halaqah selama mana kita masih berada di jalan ini... 
Seperti mana di dalam Firman Allah SWT di dalam surah

al-Anfal:2 ;
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal....

In summary,  tulisan ini bermaksud untuk kita sama-sama take a step back and appreciate bahawa setiap dari kita adalah penting untuk Ummah dan Da’wah ini. Tidak ada yang kurang penting.
Begitu juga dalam setiap amalan dalam kehidupan seharian kita- sama ada belajar, bekerja, tidak bekerja, berusrah & berprogram. Kesemuanya itu kita perlu lakukan dengan sikap Ehsan pada setiap masa , dan semoga Allah SWT memberikan natijah yang terbaik di dalam setiap pekerjaan itu.  Sangat penting kita sebagai daie think ahead tentang perancangan jadual pada sepanjang tahun, supaya tidak ada bahagian yang terkurang.

InsyaAllah telah  banyak batu-batu yang kita tersadung, dan duri-duri yang kita terpijak serta kaki pun bernanah dan amat sakit. Lama juga jalan terhenjot2.  Tetapi itu tidak bermaksud kita perlu tiba-tiba perlu keluar dari caravan da’wah ini.  Kerana bukan sahaja da’wah ini rugi, tetapi yang paling dikhuatiri adalah diri kita menjadi mangsa kepada serigala-serigala  (read: syaitan)  di luar yang senantiasa mencuri peluang memakan kambing-kambing yang terkeluar daripada gembalaan Sang Ameer.

WaAllahu a'lam...
Semoga Allah SWT memberi guidance kepada kita di dalam setiap langkah dan nafas..
Semoga Allah SWT menetapkan hati-hati kita supaya sentiasa tetap berada di jalan ini.. 

Allhumma, ya muqallibal-qulub, thabbit qalbi 'ala dinik. 
(O Controller of the hearts, make my heart steadfast in Your religion)

Sunday 12 September 2010

Aku Terima Nikahnya....


Assalamualaikum,

SubhanAllah, Alhamdulillah, Allahuakbar...

Saya telahpun selamat diijabkabulkan dengan ukt Nurul Huda Ahmad Nawawi pada tanggal 5 Jun 2010 yang lalu bertempat di Temerloh. Seorang muslimah hebat yang dikirim oleh Allah sebagai hadiah untuk melengkapkan diri saya yang tidak seberapa ini. Hadiah unggul yang tidak ternilai harganya. Tidak lain dan tidak bukan iaitu isteri solehah. Isteri yang sentiasa menyenangkan hati dan mengingatkan dikala terleka. 

Seorang lelaki pasti akan ditanya oleh sang isteri/bakal isteri, kenapa kamu memilih dia? Itulah naluri semulajadi seorang wanita yang mahukan kepastian. Jadi, atas dasar apakah kamu memilih dia? Adakah sebab kita suka dan tertarik pada dia, maka kita berkahwin dgnnya? Amatlah rugi sekiranya itulah satu-satunya dasar kita memilih seorang isteri dan berkahwin. Terlalu banyak tujuan, hikmah dan fungsi perkahwinan itu kepada diri dan masyarakat, sekiranya kita mengetahui.

Pertamanya, kita perlu mengetahui kedudukan seorang lelaki dan wanita dalam Islam, di mana lelaki dan wanita itu saling melengkapi (Taubah 71-72), lelaki itu sebagai seorang pemimpin wanita - disebabkan perbezaan tabiat dan sikap (An-Nisaa' 34) dan persamaan antara lelaki dan wanita dalam melakukan tugas2 ad-deen - kedua2nya perlu melakukan amar makruf nahi mungkar dan perkahwinan itu membolehkan  pembesaran skop amar makruf (An-Nisaa' 124)

Seseorang yang ingin berkahwin itu perlu mempunyai satu mindset bahawa keluarga yang ingin dibentuk itu adalah satu bentuk pengekalan dan penerusan umat, melindungi akhlak dan tatasusila, menstabilkan hubungan rohani, pembentukan diri dan ahli keluarga, memberi jaminan sosial, meluaskan kaum kerabat dan meningkatkan produktiviti dan keazaman utk berusaha. Melalui perkahwinan juga, akan terbuka lebih banyak medan2 amal baru dan amal jamaie kepada kita. Dari solat bersama, bertadarus bersama sampailah kepada bergurau senda (4 perkara yang dilakukan tidak sia2) dan mandi bersama (sunnah Nabi SAW mandi bersama Aishah). Semua itu adalah ibadah sekiranya kita memahami.

Melalui kefahaman yang sebenar, barulah kita akan dapat merasai dan menghargai betapa berharganya sebuah perkahwinan itu. Perkahwinan bukan sahaja semata2 untuk melunaskan hawa nafsu dan atas dasar suka sama suka, tetapi perkahwinan itu sebagai suatu institusi yang jauhh lebih besar. Lihatlah perkahwinan itu sebagai satu langkah untuk menjaga diri, meningkatkan amal dan menyumbang kepada masyarakat.

Insha Allah, dengan niat dan kefahaman yang betul, Allah akan mengurniakan kita keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Saya juga ingin recommend satu buku yang sangat hebat isinya bertajuk 'Di Jalan Dakwah Aku Menikah' (klik here untuk baca intro) tulisan Cahyadi Takariawan. Sesuai untuk dibaca bagi yang hendak bernikah atau lama lagi sebagai pengisian kefahaman. Insha Allah, buku ini dapat membantu kita memahami makna tersirat perkahwinan yang mudah2an menjadikan kita berfikir dan perkahwinan kita lebih bermakna.

Akhir kalam, saya ingin berkongsi doa2 yang boleh kita amalkan dalam kehidupan seharian berkaitan keluarga islam yang terdapat dalam al-Quran.

1. Furqan 74
2. Ibrahim 40
3. Ali Imran 38

Salam Aidilfitri,
Pena Biru,
8.02am,
3 Syawal 1431

Friday 14 May 2010

Rindu Malaysia

Salam,

Saya kini sedang berada di Abu Dhabi International Airport dalam perjalanan balik ke Malaysia. Transit time ialah 7 jam (fuhh...). Bila solat di surau tadi, tiba2 timbul rasa rindu kat Malaysia. Surau airport ni sebijik dgn surau2 di Malaysia. Terbayang fikiran betapa bebas dan mudahnya kita untuk beribadat di Malaysia sampai kadang2 kita lupa akan nikmat tersebut. Itulah nikmat dan kemudahan yang kita akan perolehi di negara2 Islam. Kalau di UK pula, solat di dalam fitting room ataupun lorong2 sunyi adalah kebiasaan.

Bercakap mengenai rindu dgn tanah air, teringat saya dgn nasib saudara Palestin kita. Kita selalu menggunakan term 'refugee' kepada Palestinians yang tinggal di kem2 di lubnan, eygpt, syria etc. Namun, term yg lebih tepat utk mereka ialah 'exile'. Sebagai orang yang 'exile', mereka sentiasa mahu untuk kembali ke tanah air mereka.  Kembali ke rumah asal mereka. Disebabkan rasa rindu inilah, mereka menamakan hospital2 di sekitar Beirut sebagai Gaza hospital, Haifa dan Akka supaya mereka tidak lupa akan asal usul mereka. Kebanyakan mereka juga membina rumah2 'baru' mereka seakan2 rumah lama yang mereka tinggalkan di Palestin.

Kalau kita menyingkap sirah Nabawiyyah pula, Nabi Muhammad dan juga kaum Muhajirin juga pernah rindu akan kota Mekah semasa berada di Madinah.

Itulah nature seorang manusia yg tidak akan lari dari merindui tanah air mereka. Semoga penantian berpuluh2 tahun saudara2 Palestin kita akan berakhir dan mereka dapat kembali ke tanahair mereka. Insha Allah. 

Tuesday 4 May 2010

Pemikiran Lapuk yg Perlu di ubah

Salam,

Satu artikel lama tulisan Ust. Mazlee Malik. Semoga bermanfaat.

Ketika saya pernah ditanyakan oleh salah seorang siswa, "Ustaz ni jemaah JIM ke?". Saya segera membalas, "Tidak, saya ahli jemaah Muslimin". Dia bertanya, "Jemaah baru ke tu?". Saya katakan kepadanya, "Tidak, ia telah wujud semenjak zaman Rasulullah S.A.W lagi". Beliau tidak berpuas hati, "Itu saya tahu, tapi kan ustaz ahli JIM". Saya membalas sambil tersenyum, "Ya, saya ahli JIM, ahli Darul Fitrah, ahli Persatuan Ulama Malaysia, ahli Muslim Profesional Forum, ahli Pertubuhan al-Nidaa, rakan kepada ABIM, Ricoi, Hunafa, Accin, US, PAS, keADILan, UMNO dan macam-macam lagi "jemaah". 

Siswa tersebut menggaru kepalanya kebingungan, terus dia bertanya lagi, "Jadi ustaz tidak berpendirianlah...atas pagar lah ye?". Soalannya kali ini benar-benar membuatkan saya tergelak besar. Saya sekali lagi mengatakan kepadanya, "Anda masih lagi hidup di zaman 70'an, 80'an dan 90'an...masih lagi di takuk pemikiran Jemaah Centrid"

Jemaah Centric

Ya, sememangnya pemikiran jemaah centric yang mendominasi pemikiran pencinta dakwah dan juga pejuang gerakan Islam di Malaysia selama lebih tiga dekad lalu. Impaknya amat ketara, selain daripada kesan positif yang mendorong kepada banyak perubahan di Malaysia, pemikiran jemaah centric juga menimbulkan banyak kesan negatif. Perbalahan, perpecahan, pergeseran hati, malah di sesetengah tempat membawa kepada pergaduhan.

'Jemaah ana lebih tua!', 'jemaah ana lebih tarbiah', 'jemaah ana lebih memperjuangkan sunnah', 'jemaah aku lebih agresif", 'jemaah saya lebih memperjuangkan khilafah', 'jemaah saya ada Imam Mahdi!' . Itulah di antara slogan-slogan yang sering berkumandang selama lebih tiga dekad di Malaysia di kalangan ahli pelbagai pertubuhan Islam. Akhirnya masing-masing tenggelam di dalam menegakkan jemaah masing-masing yang dianggap lebih utama, lebih awla, lebih "asalah" (tulen), lebih hebat dan lebih segala-galanya daripada jemaah-jemaah yang lain. Kesimpulannya, jemaah centric adalah satu pola pemikiran yang lebih banyak membawa kepada perpecahan daripada penyatuan! 

Lebih menyayat hati lagi ialah apabila para pendukung jemaah-jemaah yang berjuang demi nama jemaah masing-masing ini menggunakan dalil-dalil yang dipengaruhi oleh tafsiran nafsu mereka untuk menegakkan kebenaran "yang mereka dakwa". Contohnya dalil-dalil yang menyeru supaya umat Islam bersatu ditafsirkan agar bersatu di bawah satu jemaah, iaitu jemaah yang mereka perjuangkan sahaja. Begitu juga hadis-hadis yang menyeru agar umat Islam melazimi jemaah (iaitu kaum Muslimin) sering ditafsirkan sebagai bersatu di bawah "jemaahnya" sahaja dan bukannya jemaah lain. Hadis yang menghalalkan darah golongan yang meninggalkan jemaah Muslimin (meninggalkan agama Islam) juga ditafsirkan oleh sesetengah golongan yang taasub jemaah sebagai dalil untuk menghalalkan darah mereka yang bukan dari jemaah mereka. 

Tidak hairanlah di zaman 90'an, antara buku-buku "Haraki" yang timbul adalah berkaitan usaha menonjolkan "kebenaran" jemaah masing-masing. 'Haram ta'adud jamaah' (haram wujudnya lebih dari satu jemaah) dan 'wajib hanya ada satu jemaah di bumi Malaysia' menjadi slogan yang suci bagi sesetengah golongan seolah-olah menafikan kebaikan jemaah lain. Gejala takfir, menyesatkan, memulaukan dan juga memperkecil-kecilkan kumpulan lain juga menjadi satu "sunnah" sesetengah golongan pelampau pendukung pemikiran jemaah centric. Keadaan yang lebih parah dapat disaksikan di IPT yang menjadi gelanggang tarik menarik pelajar-pelajar baru oleh jemaah-jemaah ini. Di luar Timur Tengah keadaan semakin serius sehingga ada insiden tumbuk menumbuk dan juga pergaduhan demi mempertahankan jemaah masing-masing. Begitulah impak buruk pemikiran jemaah centric ini yang telah menjadi satu fitnah yang melanda umat Islam.

Maka, apakah penyelesaiannya? Apakah jemaah-jemaah yang wujud perlu dileburkan menjadi satu jemaah yang unggul sahaja? Dengan itu umat Islam semua akan bersatu di bawah satu panji "ummah" sahaja tanpa khilaf dan perpecahan! 

Bunyinya begitu indah, hakikatnya slogan-slogan tersebutlah yang akhirnya membawa kepada perpecahan yang lebih teruk. Slogan "kembali kepada satu jemaahlah yang telah menyebabkan krisis di antara jemaah berterusan, dari dulu, kini dan selamanya. Mengapa? Ini kerana tabiat manusia itu berbeza, gaya pemikirannya berlainan, tahap pemikiran tidak sama, dan manusia itu sendiri secara fizikalnya berbeza-beza. Perkara inilah yang telah disentuh oleh Dr. Yusuf al-Qaradhawi di dalam bukunya "al-Sahwah al-lslamiyyah baina al-Ikhtilaf al-Masyru' wa tafarruq al-mazmum"

Pemikiran "Ummah Centric"

Tiada salahnya kewujudan jemaah-jemaah selagi mereka berpaksikan pemikiran "Ummah Centric" dan bukannya "Jemaah Centric". Tidak salah wujudnya jemaah-jemaah selagi ia wujud sebagai organisasi untuk melaksanakan kerja-kerja dakwah dan perubahan secara kolektif, dan tidak lebih daripada organisasi yang menghimpunkan ahli-ahli yang mempunyai persamaan dan keserasian untuk mencapai objektif yang sama. Tiada salah juga berjemaah selagi ia membawa kepada penyatuan tenaga untuk melakukan kerja-kerja Islam di bawah satu organisasi yang tersusun kemas selaras dengan seruan Allah SWT: "Sesungguhnya Allah menyukai mereka yang berperang di jalan-Nya di dalam satu barisan, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang kukuh"(al-Saff: ayat 3).

Jangan lebih daripada itu hendaknya. Jika adanya unsur 'jemaah saya yang utama', 'Jemaah saya yang paling hebat', 'jemaah saya yang paling hebat tarbiah', 'jemaah saya yang paling sunnah", 'jemaah saya yang paling ulama' dan lain-lain kredibiliti yang mengatasi kesatuan ummah, maka perpecahan akan segera timbul. 

Pemikiran 'Ummah Centric' perlu dihayati oleh seniua umat Islam seperti mana ia dihayati oleh umat terdahulu. Bukankah Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya umat ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah aku." (al-Anbiya: ayat 92), dan juga firman Allah SWT, "Sesungguhnya mukmin tu bersaudara, maka damaikanlah dua saudaramu (yang bertelagah)." (al-Hujuraat: ayat 10). 

Begitu juga dengan hadis-hadis yang menekankan kepentingan ukhuwah dan kesatuan umat. Pemikiran ummatik inilah yang semestinya mencorakkan cara berfikir, cara berukhuwah, cara bertindak dan juga cara menilai sesuatu. Janganlah ada pilih bulu dalam berukhuwah, jika seseorang itu satu jemaah, maka itulah "sahabat", "ikhwah", "puak" atau golongan kita. Orang dari jemaah lain pula diberikan layanan kelas kedua, hanya kerana mereka bukan "ahli jemaah" kita. 

Dalam menuntut ilmu juga begitu juga hendaknya, dan bukannya sikap mengikuti atau mendengar atau menghadiri hanya kuliah-kuliah dan kelas-kelas pengajian "oghe-oghe kito" sahaja dan menutup telinga dan pintu hati pada orang-orang dari jemaah lain. Dalam membaca begitu juga, Janganlah hanya membaca literasi "harakah" yang versi "fikrah kita" sahaja dan memandang sepi literasi hasil tulisan orang-orang dari kumpulan lain, walhal kemungkinan apa yang ada pada orang lain itu lebih bermanfaat dan lebih baik. 

Pemikiran ummatik ini perlu disemadikan di dalam hati para pencinta Islam dan pejuang-pejuang syariat Islam agar segala usaha dirasakan sebagai tanggungjawab bersama.
Jika beroleh kemenangan, ia tidak akan dimonopoli oleh golongan-golongan tertentu sahaja, tetapi dirasakan sebagai milik semua. Jika ada kelemahan terhadap usaha orang lain, pihak yang nampak kelemahan tersebut, walaupun dari jemaah lain, akan segera membantu untuk memperbaikinya dan bukan menghentam atau menjadikannya sebagai hujah untuk menjatuhkannya. Pemikiran ummatik juga akan membuatkan semua jemaah melihat jemaah-jemaah lain sebagai rakan setugas, rakan sepasukan dan juga rakan seperjuangan, yang walaupun lain gaya bekerja, tetapi tetap di bawah satu majikan yang sama. 

Pemikiran ummatik juga akan menguatkan lagi usaha-usaha untuk tajdid, islah dan dakwah. Sinergi di antara jemaah di atas usaha-usaha bersama akan lebih banyak dan lebih memberikan impak. Tanpa prejudis, tanpa kebencian, tanpa hasad,tanpa fitnah memfitnah, tanpa jatuh menjatuhkan, tanpa hentam menghentam, dan yang penting lagi tanpa merasakan orang di luar jemaah kita adalah "orang lain". Jika semua pendukung jemaah-jemaah yang wujud dapat merasakan bahawa semua jemaah-jemaah dan juga orang-orang lain yang mungkin tidak berjemaah sebagai saudara seummah mereka, di waktu itu, insya-Allah keberkatan dan bantuan Allah akan turun. Hal ini perlu dimulakan segera, bermula dengan pemikiran dan juga hati!

Fiqh Ikhtilaf
 
Selain daripada berfikiran ummah centric, para pencinta Islam juga wajib menghayati flqh dan juga adab berikhtilaf. Kata-kata Imam al-Syafi'i yang berbunyi : "Pandanganku adalah benar menurut pendapatku, tetapi berkemungkinan silap, dan pendapat lawanku adalah silap pada pandanganku, tetapi berkemungkinan mengandungi kebenaran". Kata-kata al-Marhum Rashid Redha yang kemudiannya dipopularkan oleh Hassan al-Banna juga merupakan satu kaedah emas yang boleh dijadikan penawar di dalam menangani masalah perpecahan disebabkan pemikiran jemaah centric. 

Beliau berkata: "Kita bekerjasama di dalam perkara yang kita sepakati dan kita berlapang dada di dalam apa yang kita perselisihkan" 

Di dalam berikhtilaf semua pihak perlulah ikhlas dan benar-benar meletakkan Islam sebagai matlamat mereka dan bukannya jemaah atau fikrah. Bunyinya seperti mudah, namun pelaksanaannya tidak semudah diucapkan. Sekali lagi ia perlu bermula dari hati, dari pemikiran dan juga dari roh" ummah centric".    
  
* Centric membawa maksud : paksi, jemaah centric membawa maksud pemikiran berpaksikan jemaah, manakala ummah centric pula membawa maksud, pemikiran berpaksikan konsep satu ummah.

Sunday 2 May 2010

MKP Charity Dinner

Barisan AJK

Assalamualaikum wbt,

Alhamdulillah, majlis Makan Malam Amal Misi Kasih Palestin (MKP) 2010 anjuran Majlis Syura Muslimun (MSM) telah berjalan dengan jayanya pada 24 April lalu di Birmingham. Majlis ini telah dihadiri oleh kira-kira 180 tetamu dari seluruh United Kingdom dan Ireland. Majlis bermula pada jam 7.45pm dan tamat pada pukul 10.30pm. Sajian yang dihidangkan pada malam tersebut bertemakan makanan Arab. Tetamu juga diberikan ole-ole tamar dan kekacang yang di bawa terus dari Madinah.

Tiga penceramah telah menyampaikan perkongsian penuh makna iaitu Bro. Abdul Hamid Faruki (Viva Palestina), Mr. Shahool Hameed (Palestine Centre of Excellence, PACE) dan Ustaz Mazlee Malik (Durham University). Selain itu, Mr. Amjad Hamza daripada Human Appeal International (HAI) juga telah berbesar hati menyampaikan sijil penghargaan kepada MSM atas sumbangan derma dan sokongan MSM ke atas Palestin yang berjumlah lebih daripada £7000 terhadap projek endoscopy di Gaza sebelum ini. Para tetamu juga telah dihiburkan dengan persembahan nashid daripada kumpulan Munawwar dan deklamasi sajak daripada saudara Naufal Jailani.

Seperti yang sedia maklum, antara objektif utama Majlis Makan Malam Amal MKP ialah untuk menjana derma untuk rakyat Palestin yang tertindas. Saya ingin mengambil peluang ini untuk memaklumkan kepada umum jumlah derma yang berjaya dijana pada malam tersebut. Jumlah derma yang berjaya diperoleh melalui jualan tiket adalah sebanyak £1626.36 manakala sponsor/derma sebanyak £596.25. Ini menjadikan jumlah keseluruhan derma yang berjaya dijana daripada Majlis Makan Malam MKP adalah sebanyak £2222.61. Alhamdulillah, Allahuakbar. Jumlah ini adalah jauh melebihi jangkaan pihak kami.

Ini menjadikan jumlah kutipan terkini derma MKP ialah sebanyak:
GBP 8868.08
EUR 219.92
MYR 67.17
CZECH 1000.00

Saya bagi pihak MKP ingin mengucapkan jutaan terima kasih kepada semua para penderma budiman dan pembeli tiket yang hadir mahupun tidak hadir. Juga kepada AJK, penceramah, penaja, penyajak, kumpulan nasyid, sukarelawan dan semua yang membantu secara langsung dan tidak langsung. Semoga sumbangan dan usaha kerdil kita ini diterima oleh Allah dan menjadi pemberat amalan kita di akhirat kelak.

Ingatlah janji Allah dalam surah Al-Zalzalah ayat 7,

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya” (99:7)
Saya akhiri tulisan ini dengan petikan ucapan En. Shahool Hameed daripada PACE:

Sekiranya rakyat Palestin bersedia menjadi saff di hadapan untuk mempertahankan tanah suci Islam, siapakah yang akan menjadi saff dibelakang jika tidak diri kita. Adakah kita masih boleh bergelak ketawa dan masih tidak peduli jika sekarang pihak musuh sedang cuba merobohkan Al Aqsa dan menggantikannya dengan kuil-kuil mereka. Apa yang akan kita jawab dihadapan Allah kelak?

Adakah hanya dengan malam ini sahaja sumbangan yang kita berikan untuk Palestin? Berilah bantuan berterusan dengan rezeki gaji yang diperolehi untuk peruntukan menyara dan mengambil anak angkat Palestin yang suatu hari nanti akan menjadi mujahid. Sekiranya kita tidak mampu berjihad insyaAllah saham anak-anak mujahid ini akan kita perolehi di akhirat kelak.

Disediakan oleh,

Abdul Rahman Mohmad
Misi Kasih Palestin 2010

Saturday 3 April 2010

Al-Aqsa???

"It is incumbent upon Muslims to preserve their sanctities, their Creed and their land. Any negligence towards al-Aqsa is considered negligence toward the creed and religion. Thus, muslims must regard Al-Aqsa as an emblem of their unity, just as it has been an emblem of the unity of the entire Islamic nation since the beginning of creation. It was the place where all prophets gathered and were led in prayer by the Messenger Muhammad (pbuh). Thus it is every muslim's symbol. Allah says, "Truly, the religion with Allah is Islam" (3:19). Therefore, there is no doubt that any Muslim who acts negligently toward his religion, his creed and Al-Aqsa shall be asked by his Lord on a day when neither wealth nor progeny will avail. Each muslim individual should serve Al-Aqsa according to his capacity. The housewife should teach her children about Al-Aqsa and how great is its status, and the teacher should implant love for Al-Aqsa in the hearts of his students. Every individual in society must condemn each endeavour that aims at forsaking or damaging it."

Dr. Mahmoud As-Saratawi, Jordan

Tuesday 2 March 2010

Stress dengan Research?

Saya nak share nasihat yang saya peroleh daripada Dr. Firdaus (ex-housemate dan sekarang rakan sekerja di UKM)

biasalah tu, namamya R&D, yg penting you have to keep at it... and enjoy the work, makes life much easier... don't see it as something stressful but something exciting and challenging which makes you get up to go to work every day

if you see it as just a way to get a PhD, memang akan jadi stress

not much of advice, it's just something i observed... some people are there to do a PhD, they get stressed by all the problems associated with research because I think they're not enjoying it enough... jadi satu bebanan... to me, i just saw it as an exciting problem to solve... I actually managed to finish off early and do a postdoc..

Monday 11 January 2010

Siapa dia Nasibah ???

Salam,

Hari ni saya nak berkongsi satu kisah mengenai kehebatan seorang wanita dalam Islam bernama Nasibah. Kisah ni saya baca dalam buku Sirah Nabawiyah karangan Mustafa Sibaie. Saya amat terkesan dengan kisah Nasibah ni.

Seperti yang kita tahu, semasa ghazwah Uhud, tentera berpanah telah diperintah oleh Nabi untuk menjaga di sebuah bukit untuk mengelakkan tentera Islam daripada di serang daripada belakang. Namun, ramai daripada mereka ingkar. Akibatnya, tentera musyrikin yang diketuai Khalid al Walid telah menyerang hendap tentera Islam dari belakang. Maka, berlakulah keadaan kucar kacir dan tentera musyrikin telah menyerang Nabi untuk membunuh baginda.

Ketika itu, ramai para sahabat syahid kerana menjadi perisai Nabi. Antara yang mempertahankan Nabi ketika itu ialah Nasibah. Sebenarnya, tugas Nasibah ialah untuk memberi minum kepada tentera yang cedera. Namun, melihatkan keadaan yang genting, beliau telah meninggalkan tugasnya untuk bertempur menggunakan pedang dan panah demi mempertahankan Nabi. Bersama2 Nasibah juga ialah suami dan 2 orang anaknya.

Nabi mendoakan mereka: "Semoga Allah memberkati kamu sekeluarga"

Lantas Nasibah berkata: "Doakan kepada Allah supaya kami menemanimu di syurga"

Lantas Nabi berdoa: "Ya Allah, jadikan mereka teman-temanku di syurga" (*baca sambil bayangkan keadaan perang yang genting)

Nasibah kemudian berkata: "Aku tidak mempedulikan lagi bencana yang menimpaku dalam urusan dunia"

Nasibah terus bertempur sehinggalah sebatang anak panah hinggap di tengkuknya, lalu syahid. Pada hari tersebut, Nasibah mendapat 12 luka, sama ada akibat tikaman tombak mahupun tetakan pedang.

Nabi bersabda mengenai Nasibah: "Aku tidak menoleh ke kanan dan ke kiri pada hari ghazwah uhud, melainkan aku melihatnya berperang dihadapanku".

Monday 4 January 2010

Kuliyyah Online


Assalamualaikum ikhwah akhawat yang dihormati,

Sempena bulan Muharram yang mulia ini, dengan sukacitanya MSM Media akan memulakan:

Kuliyyah Online
Majlis Syura Muslimun UK & Eire

Thursday, 7th January 2010
8.30pm (UK & EIRE time) 

Topic:


Anas bin Malik
(Companion of The Prophet s.a.w.)

Speaker:
Ustaz Mazrul


Language:
Malay

Format:
Talk: 45 minutes
Q&A : 15 minutes

Who can listen/join the discussion?
Anyone from anywhere in the world. 
Please observe good ethics and advice from moderators.

How to Listen:
Live Broadcast via:

Paltalk
Download Paltak at www.paltalk. com
Invitations will be sent out 15 mins before.
To join, pls send a request (including your PALTALK ID) to:
Moderator : msmkuliah