Saturday 16 October 2010

Islam dan Dakwah dalam Kehidupan Seharian

Assalamualaikum wbt
Tulisan daripada Dr Ilfita Birm, (SHO in Medicine). Moga kita sama2 mendapatkan manfaat dan iktibar daripada penulisannya di sini.

--------
Assalamualaikum  warahmatullahi wabarakatuh kpd ikhwah akhawat yg dikasihi kerana Allah SWT,

Semoga kita semua di bawah lembayung Rahmat Allah SWT di bumi UK Eire..

Alhamdulillah, hampir kesemua kita telah menjejaki semula kaki ke bumi UK/Eire untuk memulakan semester baru tahun ini. InsyaAllah datang bersama azam baru, mad uu baru, keluarga baru dan tidak lupa juga cabaran baru.

Semoga Allah SWT mengurniakan kesabaran dan kebaikan kepada ikhwah akhawat kita yang diberikan ujian kesihatan/pelajaran dan lain2, sepertimana di dalam hadith; 
 
Tidaklah seorang Mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya”. 
                                                                               HR. Al-Bukhari & Muslim
 
Juga semoga Allah SWT memberi petunjuk kepada hati-hati kita untuk menghadapi hari-hari yang sukar sebagaimana firman-Nya, yg bermaksud
 
At-Taghabun: 11
 
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. 
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. 
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Ikhwah wa akhawat fillah, 
 
Alhamdulillah, kita dikurniakan oleh Allah SWT nikmat untuk mengetahui ilmu Allah SWT dengan mendalam di dalam bidang masing-masing.  Ini termasuk di dalam salah satu pintu penjuru da'wah yang harus kita jaga.
 
Di dalam kesibukan kita menunaikan tanggungjawab pelajaran & pekerjaan, amat penting untuk kita memahami serta 'appreciate' the 'spirit'  behind apa yang kita pelajari, dan relevance nya kepada Ummah kita.. ie dalam kata lain how does our career/studies it fit with the 'big picture' da'wah kita.
InsyaAllah, sebagai seorang manusia di dalam komuniti, setiap dari kita memerlukan peranan satu sama lain utk memenuhi keperluan kehidupan kita secara umum. Yang pebih penting adalah supaya memastikan segala aspek dalam kehidupan  kita tetap termasuk di dalam lingkungan Iman & Taqwa.
 
For example; 
 
When we have young children and when we go to work, we want them to go to a trusted childcare place.  A place where not only they are fed and kept warm, but a place where basic Islamic values are nurtured and good Islamic manners are practised. The very least they are reminded to thank ar-Rabb before & after they eat, they are reminded to say praises to Allah SWT before sleeping & after waking-up, learn to read Quran and memorise them, and also enjoy enjoining prayers together  with their little friends. And lastly, of course to acquire other basic Islamic knowledge. 
 
When they have grow-up and attend school, obviously we don t want them to mix freely and pick-up the common culture in the societies which do not comply with Islamic values. 
 
Again at the same time, we want them to feel Izzah and comfortable  about being a true Muslim just like the Hadith Narrated by Abu Hurayrah:
 
The Prophet (peace be upon him) said: A man follows the religion of his friend; so each one should consider whom he makes his friends. 

In order to have these types of educational institutions,  we need teachers who are equipped with good Muslim characteristics and at the same time understand the Fikrah.
Also, when we deposit money into bank; we want the bankers who manage our financials to be honest and we also want every single penny of our transaction to be shariah-compliant. There is very little barakah of a duat families living in houses in which mortgage associated with riba'. There is also litlle barakah to keep money in banks that does haram investment.

Al-Baqarah:  276
Allah will deprive usury (Riba’) of all blessing, but will give increase for deed of charity
.
So who are the people to run this particular type of system/Manhaj- we need good Muslims together with Muslims who have the Fikrah.  ISHAB preached about Basics of the  Islamic Economic System in Majmu' Rasail pg  336-352. SQ explained in length about the same subject in his Tafsir Fi Zilal Qur'an ; Al-Baqarah 275-281 (Bab Pengharaman riba) & Al-Baqarah 282-284 (Bab system Muamalah Islam) .
Accountability of every single penny (and atom)  is important as reminded to us in

Surah al-Zalzalah 7-8  
Then, whoever has done an atom's weight of good, shall see it;
and whoever has done an atom's weight of evil, shall see it.

I never appreciate the significance of an atom's weight goodness or evilness until hearing in the news that, a banker stole money around 1-2p per customer, then got millions out of it- sebab buat kepada ramai orang dan konsisten dalam masa yang lama. Siapa nak perasankan, kalau ada 1-2p missing dari bank account kita per month?  last2 kene tangkap jugak.. 
Juga point tarbawi yang penting adalah amalan yg sedikit tetapi berterusan boleh terkumpul jadi banyak. Opps bukan maksud amalan ambil duit org tapinya :-) But it serves a good point, jika amalan yg baik buat sikit2 jadi berjuta. Amalan yg buruk sikit2, pun boleh jadi juta juga..
Now, what happens if we or our family members get ill?
If someone in my family gets depression? I would want a psychiatrist who gives good counselling services when prescribing the anti-depressants. He/She is also good Muslim and who gives reminder that all calamity comes from Allah's SWT as Firman Allah in ..

Al-Baqarah: 155
Be sure we shall test you with something of fear and hunger, some loss in goods, lives and the fruits, but we give glad tidings to those who patiently persevere. 
Who say; when afflicted with calamity: ' To Allah we belong and to Him is our return. '
They are those on whom (descend) blessings from their Lord and Mercy and they are the ones that receive guidance.


If someone in my family has an operation, I would want a competent surgeon who is humble to ArRabb and certainly who does not swear to the scrub nurse when a tool is missing. 
If someone in my family is having a baby, I would want an obstetrician who is very patient, who doesn’t t shout at the mommy, says Subhanallah when 'catching’ the baby , and immediately reminds us to do azan/Iqamah , and who reminds us to give good names to our new child. 
And the most important careers of all.... The Full-Time, No-Holiday, Always Overtime mommies at home, what is better than having a full-time mom at home to educate/tarbiyyah the children to became daie.  A (non-Muslim) senior consultant once told me, the legacy you will leave behind is not your work,  but your children- that is what will matters most in your life. You don t leave a legacy behind if you have done some thing big at work, but your legacy will be your own children. Wise words from senior people are too good to be ignored. 

Well itu org bukan Islam punya pemikiran, jika daie apa tah kan lagi.. kita bukan hendak melahirkan manusia2 yang akan memenuhi bumi Allah SWt shj, sepertimana org lain- tapi manusia2 yang memenuhi tanggungjawab mereka kpd Maha Suci Allah SWT.. 
Seperti mana bulding blocks yg ISHAB terangkan kepada kita ;  Individu Muslim--> Baitul Muslim-->MM-->KM---------> UA.
Setiap langkah menjadi asas ke dalam tangga yang seterusnya. Contoh-contoh di atas adalah relevan kepada pembentukan masyarakat muslim yg kita mahukan..
Guru-guru, accountants, doctors, pharmacist, engineers, ‘full-timer’ di rumah  dan apa bentuk pekerjaan kita sekalipun adalah amat2 relevan di dalam  merealisasikan agenda perubahan ummah yang dilaung-laungkan.
Kita belajar atau bekerja bukan hanya utk menyara diri, bukan juga hanya supaya kita ada posisi di dalam masyarakat tetapi yang lebih penting adalah kerana kita ingin merealisasikan fikrah ini ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Jika bukan kita yang merealisasikannya- maka pihak2 lain akan merealisasikan Manhaj mereka. 

Walaupun perkerjaan-pekerjaan tersebut boleh dilakukan dengan sempurna dari segi zahirnya, tetapi ruh keislaman yang kita hendak bina itu perlu dicapai.

Guru tadika akan kasik makan dan tidur kan baby;
Cikgu sekolah akan ajar kasik habis silibus & buat latih tubi menjelang PMR/SPM;
Transaction bank mcm biasa - invest dekat apa yang paling menguntungkan -nasib la haram ke halal;
Doktor kira treat patient , bila dah sihat hantar balik rumah; patient tak boleh tanya banyak2 sebab doktor penat & grumpy..
Mak2 kat rumah pula, asal anak berjaya dalam pelajaran dan kira bagus dah,  lepas tu kawinkan anak, n then tunggu time nak timang cucu..  n then tunggu cicit plak.
Semua org Islam boleh buat macam ni, tetapi apabila kita sebagai seorang daie apabila menjalani kehidupan seharian kita, sepatutnya akan jadi 'lain'- sebab kita ingin melahirkan fikrah itu ke dalam kehidupan masyarakat kita-- bukan hanya di peringkat individu, bukan hanya di peringkat keluarga, tetapi diperingkat yang lebih kolektif dari itu. 
Apabila kita fahami dan boleh appreciate da'wah dalam konteks yang lebih luas maka barulah boleh wujud di dalam diri kita kesungguhan/himmah yg tinggi/passion di dalam menunaikan kesemua tanggungjawab di dalam hidup kita.. termasuklah bab2 belajar dan kerja..... 
Sepertimana yang akhi Ameer kita mengingatkan di dalam MSMSM- belajar itu adalah da'wah dan kerja kita itu adalah da'wah.

Pada masa yang sama, sudah tentu kita tetap akan meneruskan tugas2 kita sebagai naqib/ah, masih mahu menghadiri program2 pentarbiyyahan untuk diri kita sendiri, sebab kita juga memahami bahawa asas kepada building block 7 maratib amal itu adalah Individu Muslim itu sendiri.

Individu Muslim yang iman, ibadah dan akhlaknya yang mantap untuk memimpin individu lain di dalam masyarakat. Perkara ini hanya akan dapat dicapai jika kita terus-menerus berada di dalam system pentarbiyahan di tempat mana kita berada- hatta kalau kita darurat sekalipun seperti mana saudara-saudara kita di Palestin.
Jangan sekali-kali kita rasakan mahu kecualikan diri dari usrah disebabkan nak kejarkan pelajaran atau perkara lain2... sebab bila kita shy away dari usrah.. maka, unsur-unsur lain akan meresap masuk sedikit, demi sedikit..

Syaitan mmg suka ambil kesempatan bila kita duduk seorang diri sepertimana di dalam hadith
 
Jika ada tiga orang di desa atau di gunung yang tidak menunaikan solat berjamaah, nescaya mereka dikusai oleh syaitan. Oleh sebab itu, hendaklah kamu berjamaah kerana sesungguhnya serigala tidak akan memakan kambing melainkan yang terpisah sendiri dari rombongan”.
 
(Hadis Riwayat Abu Daud).
 
Jangan disebabkan pergeseran ukhuwwah kita meninggalkan usrah, jangan juga disebabkan kita merasakan kita tidak 'meningkat' kita tinggalkan usrah, disebabkan kita tidak mendapat benda yang ‘baru’  kita pinggirkan usrah.
Syaitan akan membisikkan pelbagai perkara utk deceive kita sedikit demi sedikit supaya kita jauhi dari perkumpulan kita.
 
Sama juga mcm serigala dlm litlle red riding hood, serigala tu nak makan the little girl takde la makan je terus2 depan2. Budak kecil itu di deceive sedikit demi sedikit , n then baru dia 'telan' hidup2... (afwan kasik analogi cerita budak2) . 
 
Bila usrah tidak ada, ukhuwwah makin longgar, iman mulai luntur.  
Maka perkara-perkara yang haram dilihat ringan.. (ni at the extreme, na'uzubillah)
 
Pelajaran memang akan didapati, tetapi pada masa itu bagaimana ilmu yang kita dapatkan itu katakan sebahagian dari amal jamaie , jika tidak dibuat dalam konteks amal jamaie.
Asas pembentukan Individu Muslim dan seorang daie- adalah Al-Quran dan As-Sunnah... dan Al-Qur an dan As-Sunnah...
dan inilah perkara yang sama yang akan dipelajari di dalam halaqah selama mana kita masih berada di jalan ini... 
Seperti mana di dalam Firman Allah SWT di dalam surah

al-Anfal:2 ;
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal....

In summary,  tulisan ini bermaksud untuk kita sama-sama take a step back and appreciate bahawa setiap dari kita adalah penting untuk Ummah dan Da’wah ini. Tidak ada yang kurang penting.
Begitu juga dalam setiap amalan dalam kehidupan seharian kita- sama ada belajar, bekerja, tidak bekerja, berusrah & berprogram. Kesemuanya itu kita perlu lakukan dengan sikap Ehsan pada setiap masa , dan semoga Allah SWT memberikan natijah yang terbaik di dalam setiap pekerjaan itu.  Sangat penting kita sebagai daie think ahead tentang perancangan jadual pada sepanjang tahun, supaya tidak ada bahagian yang terkurang.

InsyaAllah telah  banyak batu-batu yang kita tersadung, dan duri-duri yang kita terpijak serta kaki pun bernanah dan amat sakit. Lama juga jalan terhenjot2.  Tetapi itu tidak bermaksud kita perlu tiba-tiba perlu keluar dari caravan da’wah ini.  Kerana bukan sahaja da’wah ini rugi, tetapi yang paling dikhuatiri adalah diri kita menjadi mangsa kepada serigala-serigala  (read: syaitan)  di luar yang senantiasa mencuri peluang memakan kambing-kambing yang terkeluar daripada gembalaan Sang Ameer.

WaAllahu a'lam...
Semoga Allah SWT memberi guidance kepada kita di dalam setiap langkah dan nafas..
Semoga Allah SWT menetapkan hati-hati kita supaya sentiasa tetap berada di jalan ini.. 

Allhumma, ya muqallibal-qulub, thabbit qalbi 'ala dinik. 
(O Controller of the hearts, make my heart steadfast in Your religion)